Memang seni karangan bunga terus berkembang ke Yunani Kuno, Kerajaan Romawi, hingga masa Renaissance (tahun 1400 hingga 1600). Kemudian pada abad ke-18, di Belanda, rangkaian bunga digunakan untuk menghiasi rumah-rumah para pejabat dan keluarga kaya. Kebiasaan ini juga turut menyebar di Inggris.
Sumber: Aku Ingin Jadi Peluru (2000) Analisis Puisi: Puisi "Bunga dan Tembok" karya Wiji Thukul adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan perlawanan dan keyakinan terhadap penguasa yang sewenang-wenang dan tindakan penindasan. Melalui metafora bunga dan tembok, puisi ini mengilustrasikan konflik antara keinginan untuk tumbuh dan berkembang
Amarilis: Berkilau. Ambretta: Bunga kuning yang harum. Angelonia: Nama lain untuk Summer Snapdragon. Arbor: Nama bunga netral gender terkait pohon. Bergenia: Mewakili kesehatan dan pembaharuan. Bouvardia: Untuk Si Kecil yang berapi-api, Bouvardia adalah nama lain untuk Tanaman Petasan. Cassia: ‘Cinnamon’ dalam bahasa Yunani, bunga emas yang
Sedangkan prosa adalah karangan bebas (tidak terikat oleh kaidah yang terdapat dalam puisi). Puisi dapat diubah menjadi prosa dengan tujuan agar lebih mudah memahami isi puisi. Hal yang membedakan puisi dan prosa adalah: bahasa dalam puisi bersifat padat dan mempunyai makna yang kuat, bahasa dalam prosa lengkap dan jelas.
. 125 303 145 397 50 142 267 131