Bagihasil 70% : 30% dengan rincian: - 7 0% untuk pengel ola - 30 % investor Bagi anda yang ingin menjadi Pengelola Ternak Kambing di daerah anda sendiri harap hubungi admin dan berlaku sistem jual beli. Pemberian pakan ditanggung pengelola sendiri. *) Untuk investasi minimal selama 8 bulan, artinya selama 8 bulan modal yang diinvestasikan
Bisnis peternakan masih membawa peluang besar untuk menambah penghasilan. Faktanya, inovasi hadir dengan dukungan teknologi dan sistem yang lebih baik. Anda tak punya lahan? Tidak paham cara merawat hewan ternak? Tidak masalah. Saat ini beternak sangatlah mudah. Tak lagi pusing memikirkan lahan dan perawatannya. Sebab sudah ada jasa ternak, dari sistem bagi hasil hingga titip ternak. Sangat menarik, praktis, dan bisa dicoba. Model Bisnis Usaha Ternak Sifat gengsi untuk angon atau memelihara hewan ternak harus dihilangkan jika ingin sukses menjalankan bisnis ternak kambing. Tapi jika belum bisa menerima image pengusaha ternak seperti itu, masih ada beberapa pilihan lainnya untuk tetap dapat menjalankan bisnis ini. Pilihannya adalah ternak kambing dengan sistem bagi hasil dan usaha ternak kambing sistem online. Usaha ternak kambing sistem bagi hasil ini sangat cocok dijalankan apabila Anda hanya memiliki modal sedikit. Jumlah kambingnya pun tak banyak, tapi tetap ingin beternak. Kelebihan sistem bagi hasil memang membuat Anda tak lagi repot memikirkan lahan dan cara merawatnya. Hal ini juga memudahkan Anda memantau dengan datang langsung dan mencari mitra. Baca juga Deretan Susu Etawa Terbaik 2021, Aman dan Terdaftar BPOM Tipsnya adalah mencari peternak yang sudah berpengalaman. Bila perlu, carilah peternak yang lokasinya tak jauh dari tempat tinggal agar dapat diawasi sewaktu-waktu. Selain sistem bagi hasil, ada pula ternak online. Ternak online sangat mendukung investor untuk mengembangkan usahanya. Memiliki platform investasi ternak, sehingga menguntungkan kedua belah pihak. Kelebihan sistem ini adalah mengajak masyarakat urban untuk investasi supaya dapat memberdayakan ekonomi masyarakat dan menjadi keuntungan tersendiri bagi investor. Anda juga akan mendapatkan laporan mengenai kondisi hewan ternak dengan sistem online. Semua peternakan yang dilakukan dengan sistem online ini dibantu oleh digital. Jadi akan mempermudah investor untuk memantau peternakannya secara online. Selain mendapatkan laporan, Anda juga bisa menggunakan sistem ini untuk berbelanja, membayar tagihan, memesan makanan atau minuman untuk ternak, mengajukan pinjaman, dan lain-lain. Dengan ini, maka Anda tak hanya merawatnya, namun juga bisa menghasilkan uang. Penyedia layanan juga sudah menyiapkan kandang untuk hewan ternak sesuai standarnya. Pilihan Mitra Untuk Dua Model Bisnis Beternak kambing memerlukan modal yang tidak sedikit. Tapi sebenarnya bisnis ini sangat menguntungkan. Nah, model bisnis sistem bagi hasil dan sistem online, segala sesuatunya akan mudah untuk investor. Dengan beternak kambing tanpa mengeluarkan modal uang, Anda bisa menyediakan tenaganya. Seperti yang dilakukan oleh Isti, pengusaha sekaligus Ketua Perkumpulan Perempuan Wirausaha Indonesia Perwira Banyuwangi. Caranya sederhana, Isti menjadi ibu asuh yang menyediakan semua modal seperti kandang, bibit kambing sampai pemeliharaan kesehatan. Sedangkan peternaknya bertugas merawat kambing dan memberi pakan setiap hari. Usaha yang dimulai dengan 60 ekor kambing itu kini telah mencapai 200 ekor. Seiring berjalannya waktu, Isti ingin menambah ternaknya menjadi 500 ekor yang saat ini sedang disiapkan kandangnya. Dia menggunakan sistem bagi hasil dengan pembagian 60 40. Biasanya satu ekor kambing hanya perlu dipelihara maksimal 7 bulan, karena harus segera di jual. Rata-rata per satu ekor kambing dapat terjual seharga Rp 2 juta sampai Rp 2,8 juta. Sementara per warga yang memelihara kambing biasa mengelola 50-100 ekor. Berarti, hasilnya memang sangat menggiurkan. Selain diternak oleh warga sekitar, dihadirkan juga tenaga kesehatan untuk menjaga kesehatan ternak. Selain Isti, Dompet Dhuafa wilayah cabang Jawa Timur juga turut membantu membangun kandang baru untuk program kampung ternak di Situbondo dan Madiun. Kapasitas tampungnya untuk 500 ekor. Saat ini sedang disiapkan untuk pelebaran menjadi 700 ekor. Hal ini bertujuan agar peternak binaan mendapatkan peluang investasi. Program Kampung Ternak ini dapat membantu perekonomian warga setempat. Biasanya penghasilan mereka Rp 300-500 ribu per bulan. Sekarang bisa mencapai Rp 1,2 juta per bulan. Platform Ternak Online di Indonesia Nah, platform ternak online Indonesia yang bisa Anda gunakan untuk beternak di antaranya adalah sebagai berikut Merupakan marketplace yang unik untuk jual beli dan beternak online. Hewan yang dikelola akan dirawat selama 3 bulan oleh Sentra Peternak Rakyat SPR dan akan ada laporan berkala melalui aplikasi Angon. Selain itu, Angon juga akan membantu penjualan dengan pihak ketiga. Anda juga dibebaskan untuk beternak hewan dengan memilih dari katalog yang ada di aplikasi. Tersedia pilihan kambing, domba, dan sapi. merupakan platform investasi peternakan yang mempermudah peternak kecil untuk berinvestasi. Platform ini sudah mempunyai kurang lebih 25 kelompok peternak dengan jumlah sekitar 100 mitra. ini membantu mendanai peternak mulai penggemukan sapi, ayam kampung super dan petelur, budidaya ikan gurame, koi, dan ayam broiler, serta domba kurban. Dengan minimal pendanaan investasi sebesar Rp 500 ribu, bisa menjadi kesuksesan investasi para nasabahnya. Mereka membentuk kerja sama yang baik dengan mitra peternak meski baru tersebar di kota-kota besar saja. Kandangkambing merupakan platform yang cocok bagi Anda yang ingin memulai bisnis dengan risiko kecil dan untung yang masuk akal. Dengan sistem bagi hasil, Kandangkambing memiliki entitas ketiga yaitu bertindak sebagai operator antara pemilik ternak dan peternak mitra. Maka keuntungannya yang bisa dicapai yaitu peternak bisa dengan mudah mendapatkan pemodal ternak, lebih mudah mendapat peternak yang amanah, mudah mengontrol lewat aplikasi, mudah melakukan transaksi jual beli, dan dapat memperluas pasar, pemodal dan peternak. Ternaknesia Ternaknesia adalah platform investasi ternak online yang sudah beroperasi sejak 2014. Mereka berhasil menghadirkan solusi cara investasi sampai pemasaran hasil ternak. Aplikasi ini memiliki Ternakmart yang merupakan tempat belanja produk hasil peternakan, Smartqurban, Smartqiqah dan Ternakinvest. Vestifarm Vestifarm adalah salah satu jenis investasi ternak online yang telah mendapatkan penghargaan sebagai The Best UKM Apps The NextDev Telkomsel 2016. Cara kerjanya mudah dan terjangkau, karena bisa mendanai proyek peternakan dan pertanian hanya dengan klik. Aman dan profesional karena mitra petani diseleksi dengan ketat, ada asuransi, kontrak yang jelas, dan laporan berkala tiap bulan juga akan dikirim. Gusti Bintang K. Sumber Foto Ilustrasi Pixabay
PerspektifHukum Ekonomi Syariah. Bagi hasil dengan anak kambing ini diperbolehkan asal syirkah dilakukan. Uang sebagai alat tukar dalam kegiatan ekonomi selalu senantiasa berubah baik bentuk nilai intrinsik maupun nilai ekstrinsiknya. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah. Erahnid Perspektif Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah.
CV. BINA SAKINAH SEMESTA, memberikan kesempatan kepada masyarakat yang berminat untuk menjadi INVESTOR TERNAK di BINA SAKINAH. INVESTOR Peternakan di BINA SAKINAH dibagi menjadi 2, yakni Ivestor Mitra dan Madya. A. INVESTOR MITRA Mitra Investor yang hanya berupa INvestasi Hewan Ternak. 2. Jumlah Hewan Ternak tidak dibatasi, mulai dari 1 ekor kambing / sapi . 3. Investor Kambing akan mendapatkan Laporan Bagi Hasil maksimal 3bulan pemeliharaan. 4, Investor Sapi akan mendapatkan laporan bagi Hasi maksimal 6 bulan Pemeliharaan. 5. Investor MITRA akan mendapatkan bagi hasil 50% dari laba bersih penjualan. B, INVESTOR MADYA Yakni Investor yang mendanai Pembuatan Kandang Kambing atau Sapi. besar investasi Pendanaan Kambing atau sapi di Mulai dari 25 juta rupiah dengan perkiraan bisa menampung 25 kambing, Tergantung dari jumlah kambing atau berapa sapi yang akan bisa di akomodir. Investor Madya akan memperolih bagi hasil 25% dari seluruh penjualan kambing atau sapi yang menempati Investasi Kandangnya. Laporan bagi hasil dan Penampaian bagi hasil akan disampaikan setiap satu tahun. Lebih Teknis akan diatur dalam Nota Kerjasama. Post navigation CV. BINA SAKINAH SEMESATA Distributor Kambing Qurban Jakarta, Distributor Domba Aqiqah Bandung, Jual Kambing Qurban ke Bogor, Distributor Kambing Aqiqah Bekasi, Suplayer Kambing dan Domba Aqiqah dan Qurban di Aceh, Medan, jambi, palembang, Lampung, Batam. Juga suplayer di Pulau Kalimantan dan sulawesi pontianak, Samarinda, Banjarmasin, Palangkaraya, Makasar
Denganharga hanya 62 Juta, anda akan Memperoleh : Tanah 60 Meter. Kambing domba 12 Ekor. Kandang Kambing. Sudah Termasuk Biaya Perawatan Domba. Termasuk Surat-surat. Tanah menjadi Hak Milik Pembeli, termasuk kandang dan kambingnya. Kambing bisa di akad kan lagi yaitu Syirkah Mudhorobah, pengelolaan Untuk Peternakan kambing dilakukan

404 Not Found - NotFoundHttpException 1 linked Exception ResourceNotFoundException » [2/2] NotFoundHttpException No route found for "GET /Tpis-kenapa-harus-investasi-di-pasar-modal-2054206" [1/2] ResourceNotFoundException Logs Stack Trace Plain Text

5 Peternakan Burung Puyuh. 6. Usaha Ternak Udang. 1. Usaha Ternak Lele Modal 300 Ribu. Usaha peternakan modal 300 ribu yang satu ini merupakan salah satu yang paling banyak menarik perhatian beragam kalangan. Bagaimana tidak, permintaan pasar terhadap ikan ini seakan tak pernah surut. Selain itu, ikan ini merupakan salah satu jenis ikan air

Investasi paket l ini ialah investasi sejumlah dana yang ditanamkan oleh investor untuk pembelian dua ekor induk investasi ini dengan sistem bagi hasil,dimana investor 50% dan pengelola % investasi yang di bagi hasilkan ialah dari total hasil penjualan kambing,tidak di kurangi biaya-biaya lain. Kerjasama bagi hasil ternak ini selama dua tahun dan bisa diperpanjang kembali sesuai kesepakatan investor dan pengelola dengan perjanjian atau kontrak kerjasama baru. Berikut ilustrasi Ibu Ani menamamkan uangnya untuk investasi bagi hasil ternak kambing paket l senilai 2 ekor induk ,dengan perjanjian kontrak kerjasama selama dua tahun. Maka di akhir perjanjian Ibu Ani akan mendapatkan bagi hasil ternak kambing sebesar 50% dari total penjualan kambing yang dihasilkan. Berikut contoh perhitunganya. Asumsi Dengan asumsi moderat,dari dua ekor induk kambing, satu induk melahirkan satu ekor anak perkelahiran dan satu induk lagi melahirkan dua ekor anak perkelahiran. Dengan asumsi anakan yang lahir jantan dan betina 50 50. -Lahir ke-1 => 3 ekor usia 16 bln Rp. -Lahir ke-2 => 3 ekor usia 10 bln Rp. Rp. -Lahir ke-3 => 3 ekor usia 2 bln Rp. Rp. Total penjualan Rp. Bagi hasil - Investor 50% x Rp. = Rp. tidak dipotong biaya apapun - Pengelola 50% x Rp. = Rp. dipotong biaya pakan,perawatan,dll Hasil investasi anda Perduatahun Rp. atau setara 132 % , yaitu Rp. modal awal x 132 % = Rp. Pertahun Rp. 2 tahun atau setara dengan 66 % pertahun,yaitu Rp. x 66 % = Rp. Lumayan besar bukan ??? Coba kita bandingkan dengan bunga deposito bank yang rata-rata hanya 6,5 % pertahun atau bunga obligasi,sukuk dan lainya,yang biasanya hanya berkisar 7,5 % pertahun. Ayo,, berinvestasi bersama kami secara syariah. Motto kami dengan 3K. Kejujuran Keterbukaan Kebersamaan

Alasannyaadalah investasi berbasis syariah lebih menguntungkan, karena investasi ini memiliki konsep bagi hasil (nisbah). Metode ini tentu baik untuk kedua belah pihak, baik bagi perusahaan ataupun nasabah. Kenali Cara Ternak Kambing Modal Rp 10 Juta Dengan Potensi Untung Besar . April 14, 2021. 5. 6 Pengusaha Sukses Indonesia yang
Oleh Gito Haryanto Pengawas Bibit Ternak Ahli Muda, Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Investasi usaha agribisnis komoditas ternak kambing dan domba kado di Indonesia mempunyai prospek yang sangat besar, mengingat dalam 10 tahun mendatang akan ada minimal sekitar 5 juta kepala keluarga muslim yang masing-masing kepala keluarga akan menyembelih satu ekor ternak kambing ataupun domba untuk kurban. Potensi kebutuhan kambing dan domba untuk akikah juga besar, jika merujuk kelahiran anak minimal 500 ribu orang per tahun dengan kebutuhan satu ekor untuk setiap anak perempuan dan dua ekor untuk anak laki-laki untuk akikah. Kebutuhan kedua, ketika lebaran haji atau hari raya kurban, setiap tahun Jamaah Haji Indonesia memerlukan kambing dan domba sekitar 2,5 juta ekor untuk keperluan membayar dam atau untuk kurban para jama’ah haji. Selain itu, umat muslim di Indonesia yang tidak melaksanakan haji juga melakukan penyembelihan hewan kurban yang antara lain berupa ternak kambing dan domba. Kebutuhan ini juga tidak sedikit. Kebutuhan ketiga yang tidak kalah penting adalah untuk life style masyarakat Indonesia dengan kuliner yang sangat terkenal, yaitu sate kambing dan domba. Untuk kebutuhan ini, setiap hari akan disembelih kambing dan domba tidak kurang dari 600 ribu ekor. Usaha ternak kambing memiliki peluang cukup menjanjikan karena ketiga kebutuhan tersebut diatas yang saat ini Indonesia masih jatuh bangun dalam penyediaannya. Peluang tambahan yang cukup menjanjikan juga adalah adanya permintaan impor dari negara-negara Uni Eropa dalam jumlah yang tidak sedikit baik kambing hidup maupun produk-produk olahan dari kambing dan domba. Saat ini Indonesia belum mampu memenuhi permintaan tersebut karena rendahnya ketersediaan kambing dan domba di Indonesia. Profil usaha ternak kado di sektor usaha primer hulu-on farm menunjukkan bahwa usaha tersebut memberikan keuntungan yang relatif baik, masing-masing dengan nilai BCR sebesar 1,17 untuk usaha pengembangbiakan dan 1,39 untuk usaha pembesaran dan penggemukan. Biaya operasional per bulan Rp x 10 = Rp Jadi, keuntungannya selama 10 bulan pemeliharaan adalah Rp – Rp = Rp Estimasi harga ini dapat meningkat saat permintaan kambing tinggi, misalnya pada saat Idul Adha. Keuntungan didapat dari selisih harga beli Rp per ekor untuk domba berumur 5-6 bulan dengan berat 18 kilogram kg dan akan dijual saat umur 8-9 bulan dengan selisih harga Rp per ekor dengan berat maksimal 25 kg. Ada banyak keuntungan dengan berternak kambing dan domba, yaitu populasi dapat berkembang cepat, daya adaptasi baik dan mudah, sudah memasyarakat dan akhir-akhir ini berkembang pesat, sangat produktif, daging dan susunya memiliki nilai ekonomis dan gizi yang tinggi dan produk sampingannya juga menguntungkan. Masyarakat Indonesia memiliki potensi pengembangan ternak kado, yaitu 1 Saat ini peternak tradisional kado masih mendominasi kepemilikan ternak kado di Indonesia, termasuk di dalamnya supply anakan, 2 Manusia atau peternak di Indonesia sudah sangat lazim beternak kado, 3 Indonesia memiliki luas daratan 1,9 juta km² dan merupakan negara dengan daratan terbesar nomor 15 di dunia, 4 Konsumsi daging kado di Indonesia cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Konsumsi kambing dan domba di Indonesia dalam Idul Kurban mencapai 1 juta ekor setiap tahunnya dan 5 Tahun 2020 tercatat jumlah populasi ternak kado di Indonesia mencapai 18 juta ekor menurut Ditjen PKH, Kementerian Pertanian. Mengingat besarnya potensi pengembangan kado, diperlukan dukungan investasi dalam pengembangan usaha agribisnis kado baik dari pemerintah, swasta maupun masyarakat/komunitas peternak. Investasi tersebut meliputi aspek 1 Pelayanan kesehatan hewan, 2 Dukungan penyediaan bibit pejantan unggul dan induk berkualitas, 3 Kegiatan penelitian, pengkajian dan pengembangan yang terkait dengan aspek pakan dan manajemen pemeliharaan, 4 Pengembangan kelembagaan untuk mempercepat arus informasi, pemasaran, promosi, permodalan, 5 Penyediaan infrastruktur untuk memudahkan arus barang input-output serta pemasaran produk, 6 Ketersediaan laboratorium keswan, pakan dan reproduksi serta 7 Penyiapan lahan usaha peternakan dan penetapan tata ruang agar pengembangan ternak tidak terganggu oleh masalah keswan, sosial, hukum dan lingkungan. Secara mandiri swasta dapat bergerak di sektor hulu usaha penyediaan calon induk, penyediaan pejantan, penyediaan semen beku, pabrik pakan mini dll dan di sektor hilir RPH, industri pengolahan daging, susu, kulit, kompos dll yang dapat memberikan nilai tambah added value dan margin yang besar. Usaha ternak budi daya kambing/domba oleh swasta dapat dilakukan melalui pendekatan pola kemitraan, yaitu peternak menghasilkan bakalan dan inti dapat membeli bakalan dari peternak untuk digemukkan atau langsung dipasarkan. Variasi dari pola kemitraan dan investasi dalam pengembangan kado sistem integrasi mungkin cukup beragam dan dapat disesuaikan dengan kondisi setempat. Dalam kemitraan, inti dapat berperan untuk mensuplai indukan unggul siap kawin, membangun industri breeding, training centre teknologi pakan dan pemeliharaan domba, menyiapkan permodalan, off taker hasil breeding domba plasma, membangun industri pasca panen berkelanjutan, jaminan pemasaran dan produk turunan. Sasaran pengembangan investasi usaha kado dalam 10 tahun mendatang ditujukan untuk menambah produksi sampai 5 juta ekor/tahun, yang berarti diperlukan penambahan populasi induk sedikitnya 4 juta ekor, untuk menghasilkan anakan 6 juta ekor/tahun, yang akan berdampak pada penambahan populasi sekitar 10 juta ekor. Bila rata-rata harga kado sekitar Rp. 1,5 juta/ekor, maka total investasi yang diperlukan sekitar Rp. 6 Triliun. Bila diasumsikan pemerintah akan berinvestasi sebesar 1,38 Triliun 23 persen, masyarakat sebesar 3,78 Triliun 63 persen, maka investasi swasta yang dibutuhkan sedikitnya sekitar Rp. 0,84 Triliun 14 persen. Angka-angka ini belum memperhitungkan bila sebagian ternak kado ditujukan untuk menghasilkan susu. Investasi masyarakat sebagian besar berasal dari pemanfaatan aset yang telah dimiliki, atau sumber pendanaan baru yang berasal dari lembaga keuangan, bantuan pemerintah, kerjasama dengan swasta inti atau bantuan keluarga/kelompok. Usaha-ternak kado akan mampu menciptakan lapangan kerja baru, baik peluang untuk menjadi peternak mandiri maupun lowongan pekerjaan yang terlibat pada sektor hulu dan hilir. Bila ada penambahan populasi sekitar 12 juta ekor, sedikitnya akan mendorong penciptaan lapangan kerja baru untuk satu juta orang di pedesaan maupun di kawasan industri pendukung wilayah potensi. Investasi penyediaan bibit unggul misalnya, baik untuk calon induk maupun pejantan adalah sangat strategis, karena saat ini praktis belum ada pihak yang tertarik. Pusat pembibitan ternak milik pemerintah yang sudah ada memiliki keterbatasan dan belum mampu untuk merespon perkembangan permintaan yang terjadi di masyarakat. Namun ke depan kegiatan ini justru harus dilakukan oleh swasta atau peternak kecil yang maju. Investasi untuk usaha ini dapat dimulai dengan skala sedang yaitu populasi 200-500 ekor untuk kemudian dikembangkan menjadi usaha yang besar. Investasi yang diperlukan usaha ini sedikitnya sekitar Rp. 0,5-1 milyar, tidak termasuk kebutuhan lahan. Diharapkan usaha ini dapat dikembangkan di kawasan perkebunan yang memang sudah tersedia bahan pakan yang memadai sehingga ada jaminan pakan. Sementara itu investasi sektor penunjang lainnya yaitu untuk pabrik pakan, pabrik obat, pabrik kompos, pabrik pengolahan susu, dll., dapat disesuaikan dengan kapasitas yang diperlukan, yang bernilai setara dengan nilai investasi pada ternak lainnya. Terdapat beberapa hal yang harus diantisipasi oleh para investor kambing dan domba untuk dapat mensukseskan investasinya antara lain adalah i supply stakeholder, jaminan konsistensi supply dan harga, ii perlunya kontrol terhadap rumpun Unggul, iii pola pemeliharaan ternak monoton dan tidak efisien, iv perlunya penerapan teknologi pakan, breeding dan pemeliharaan, v perlu jaminan keamanan investasi usaha di bidang peternakan dan transaksi antar negara, dan vi antisipasi pemotongan kado betina produktif untuk pemenuhan kebutuhan daging. Dengan teridentifikasi kebutuhan-kebutuhan tersebut, jika para investor dapat mengatasi dengan solusi-solusi, maka menjadi peluang tambahan tersendiri. Diantaranya perlu diciptakan Industri Peternakan yang kondusif, membangun 4 komponen utama industri peternakan kualitas & kuantitas bakalan, teknologi pemeliharaan & pakan, kompetensi peternak, akses pasar, dan industrialisasi ternak domba berbasis kerakyatan. Dukungan kebijakan investasi perlu menyertakan peternak sebagai end user dan pada akhirnya memberikan titik terang dalam pemberdayaan peternak dan peningkatan kesejahteraan, disamping penambahan devisa dari ekspor bila pasar ekspor ke negara-negara luar dapat dimanfaatkan. Untuk mendukung pembangunan/revitalisasi pertanian peternakan dan menciptakan iklim investasi guna pengembangan dan peningkatan mutu ternak kado, diperlukan berbagai kebijakan, antara lain a penyederhanaan prosedur dan persyaratan untuk investasi usaha pengembangan peternakan kado; b penyediaan skema kredit yang sesuai misal pembayaran saat panen atau bagi hasil dan c penyediaan informasi harga dan teknologi. *Artikel sudah pernah diterbitkan pada Buletin Fokus Hilir

PenyaluranHasil Wakaf Uang untuk UMKM • Pemberdayaan: 369 orang (qardhul Hasan) terdiri dari : • pedagang kecil : 1,5 – 2 juta • Kelompok kambing, 1 orang 5 kambing, 5 juta. • Kelompok nelayan melaut, 20 orang, 1-2 juta perorang. Cicilan 10-20 bulan. • Nelayan kerambah 30 juta per kelompok. 10 orang satu kelompok. • 65 funding

Banyak sekali jenis usaha yang bisa dilakukan di kampung, desa maupun kota. Seringkali hal tersebut membuat bingung seseorang. Jenis bisnis apa yang hendak dilakukan dengan potensi untung besar. Salah satunya penulis yang kebingungan dalam memulai sebuah usaha terutama dalam bidang peternakan. Karena ada banyak macam jenis usaha dalam bidang peternakan seperti usaha beternak itik, bebek, ayam broiler, ayam petelur, ternak kambing, domba, sapi maupun bisnis budidaya perikanan. Setelah melakukan berbagai analisa mendalam dari segi modal usaha yang kecil, kemudahan dalam perawatan dan kelebihan lainnya muncullah ide untuk membuka bisnis beternak kambing dengan alasan di atas. Penulis bisa saja mencoba memulai usaha ternak sapi tapi modal yang dibutuhkan lumayan besar. Alangkah lebih baik memulai usaha dengan modal kecil dulu yakni bisnis beternak kambing. Apa saja keuntungan usaha beternak kambing? Keuntungan Bisnis Ternak Kambing Steven Covey dalam bukunya “seven habits” menyatakan bahwa salah satu kebiasaan orang sukses adalah mengetahui manfaat yang dilakukannya sekarang. Begitupula dalam menekuni bisnis ternak kambing, seseorang perlu mengetahui keuntungan dalam budidaya kambing. Agar semangat dalam menjalankannya. Usaha dalam bidang peternakan kambing banyak keuntungan yang bisa diperoleh pelaku usaha bersangkutan. Berikut ini sejumlah kelebihan dari usaha beternak kambing yang perlu sobat ketahui, antara lain ▪ Lahan Sempit Dengan modal lahan sempit di desa maupun di kota sekalipun maka seseorang sudah bisa melakukan usaha beternak kambing. Apalagi jika seseorang mempunyai lahan yang luas di desa yang banyak rumput tentu akan lebih leluasa lagi dalam bisnis ternak kambing dan domba di daerahnya. ▪ Mudah Beradaptasi Kambing merupakan jenis hewan ternak yang mudah beradaptasi dengan lingkungan baru. Hal ini membuat binatang kambing sangat gampang dikembangkan dan dirawat secara rumahan, sistem kandang, tradisional maupun modern. Berbagai daerah dengan kondisi lingkungan yang beragam seperti dataran tinggi, dataran rendah, dengan udara kering maupun basah tetap bisa menjalankan usaha beternak kambing yang menguntungkan. ▪ Cepat Panen Bisnis beternak kambing akan cepat menghasilkan untung. Sebab kambing termasuk jenis hewan ternak yang menguntungkan dalam waktu singkat. Dari asalnya lima ekor kambing bisa beranak pinak menjadi 25 ekor kambing dalam waktu satu tahun. Adapun harga per ekor kambing sebesar Rp 1,5 juta. Bisnis apa yang lebih menggiurkan selain usaha beternak kambing? ▪ Banyak Manfaat Hewan ternak kambing memiliki banyak manfaat dari berbagai segi. Dari segi daging kambing yang merupakan produk utama mempunyai kandungan protein yang tinggi. Lalu kotoran kambing dapat dijadikan uang dengan cara dibuat pupuk kompos bagi tanaman. Lalu kulit atau bulu kambing dapat dimanfaatlkan untuk membuat berbagai aneka kerajinan bagi industri sepatu, tekstil dan lain sebagainya. ▪ Pakan Mudah Didapatkan Kelebihan usaha beternak kambing yang paling penting adalah kesediaan pakan di alam. Anda akan gampang mendapatkan bahan makanan bagi kambing di lingkungan sekitar desa walaupun sedang musim kemarau. Sebab makanan kambing bisa menggunakan daun-daunan atau rumput hijau di alam liar, limbah pertanian hasil panen kacang-kacangan dan jagung dll. Kesediaan pakan hijau secara gratis bagi kambing di alam pedesaan bisa memangkas biaya makanan. Hal ini berbeda dengan beternak ayam yang mesti membeli pakan ayam dengan biaya lumayan mahal. ▪ Modal Kecil Keunggulan lain dalam bisnis pembesaran dan ternak kambing adalah modal awal yang dibutuhkan terbilang kecil. Ternak kambing bisa dimulai dengan modal Rp 5 juta. Hal ini sangat berbeda jika sobat memulai usaha ternak kerbau dan sapi yang memerlukan modal awal dalam jumlah besar. ▪ Tabungan Menjanjikan Kalau di desa penulis, usaha beternak kambing merupakan jenis usaha yang sifatnya tabungan. Dimana kelak tabungan akan tumbuh menjadi lebih besar nilainya. Jika uang sebesar Rp 2 juta ditabungkan di bank dan pemilik tabungan mendapatkan bagi hasil Rp 20 ribu perbulan. Maka dengan uang Rp 2 juta, seorang peternak kambing bisa menghasilkan uang Rp 100 ribu perbulan. Jelas bisnis beternak kambing merupakan tabungan yang menguntungkan ketimbang tabungan simpanan di bank. Apalagi penjualan kambing sangat gampang. ▪ Mengurangi Pengangguran Usaha dalam bidang peternakan kambing bisa membuat seseorang jadi jutawan dan miliarder dalam waktu singkat. Seperti yang dialami oleh Bangun Dioro dan Andi Nata. Bisnis ternak kambing dalam skala besar mampu menyerap banyak tenaga kerja. Sehingga turut serta membuka lapangan kerja baru dan mengurangi kemiskinan di wilayah pedesaan. Jadi jelas sekali untung ruginya ternak kambing sangat banyak. Tapi lebih banyak untungnya. Sehingga usaha ternak kambing dan pembesarannya sangat menjanjikan untung besar di masa depan. Survey membuktikan banyak orang kaya berasal dari bisnis beternak kambing. Inilah peluang usaha yang menguntungkan untuk dijalankan di masa depan. Kisah Sukses Peternak Kambing Ada banyak kisah sukses seorang peternak kambing yang kaya. Seperti kisah pengusaha kambing dan domba bernama Andi Nata yang berumur 23 tahun. Keberhasilan Andi Nata tak terlepas dari the power of kepepet dimana ia membutuhkan uang dalam jumlah besar untuk biaya pengobatan ayahanda tercinta. Peternak kambing berikutnya yang kaya dari beternak kambing adalah Bangun Dioro. Lalu apa yang membuat banyak orang sukses dan jutawan dari usaha ternak kambing. Hal ini sesuai sabda Rasulullah SAW bahwa kelak pada akhir jaman para peternak kambing akan kaya raya dan membangun rumah megah. Hal tersebut sudah terbukti seperti Andi Nata, Bangun Dioro dll. Mungkin anda akan menyusul. Pria bernama lengkap Bangun Dioro mendirikan peternakan kambing terbesar di wilayah Bogor. Usaha peternakan diberi nama Bangun Karso Farm. Pria yang supel dan ramah ini seorang Sersan Kepala, anggota TNI aktif. Ia sukses dalam bidang militer sekaligus wirausaha. Hal ini dikarenakan pria tangguh ini pintar membagi waktu dengan baik antara bisnis dan tugas militer. Penghasilan usaha beternak kambing mencapai miliaran rupiah perbulan atau pertahun jauh melebihi gaji utama sebagai anggota tentara. Namun kesuksesan yang dicapai Bangun Dioro tidaklah diperoleh dalam waktu singkat. Ia memerlukan proses panjang untuk mencapainya. Ditambah ia harus melalui tantangan dan rintangan serta hambatan. Tapi jiwa ulet dan pantang menyerah yang membuat ia sukses beternak kambing hingga jadi miliarder dari usaha ternak hewan yang menguntungkan dalam waktu singkat ini. Sebelum menjadi pengusaha ternak kambing yamg sukses, sebelumnya ia bukanlah apa-apa. Pria murah senyum ini hanyalah seorang pembantu rumahtangga. Yang kemudian beralih profesi menjadi kuli bangunan. Penghasilan yang pas-pasan membuat ia beralih lagi jadi penjual ketoprak. Lalu ia jadi kuli panggul di daerah Jakarta tepatnya Pasar Induk Kramat Jati. Kehidupan kuli panggul berjalan biasa. Ia dibayar atas jasanya. Lumayan untuk biaya makan dan hidup sehari-hari. Pasar induk kramat jati berdekatan dengan Rindam Jaya. Sehingga suatu waktu ketika ia melewati Rindam Jaya melihat spanduk pengumuman penerimaan calon anggota TNI. Ia tertarik untuk menjadi anggota tentara nasional Indonesia dengan gaji lumayan besar ketimbang jadi kuli panggul. Apalagi ia ditopang oleh perawakan tegap dan berotot kekar. Bangun Dioro pun mendaftarkan diri sebagai calon anggota TNI. Setelah melalui beberapa rangkaian test teori dan praktek secara fisik, Bangun Dioro dinyatakan lulus ujian dengan nilai sempurna. Ia tidak menghadapi rintangan sulit. Hal tersebut membuat dirinya bahagia bekerja sebagai tentara yang membela bangsa dan negara. Usaha Sampingan Ternak Kambing Potong yang Menguntungkan Di sela-sela waktu luang atau untuk mengisi kekosongan waktu, Bangun Dioro memelihara tiga ekor kambing secara sampingan. Namun setelah dirasakan usaha beternak kambing sangat menjanjikan. Ia pun mulai serius menjalankan usaha peternakan kambing ditahun 1995. Ia mengawali dengan modal delapan ekor kambing. Tak disangka 2 tahun kemudian kambingnya berkembang biak sampai ada 80 ekor kambing. Bangun Dioro kian percaya diri dan yakin bisnis peternakan kambing akan sukses besar. Lalu ia membeli tanah untuk dibangun lahan peternakan kambing bernama Bangun Karso Farm. Kesuksesan bisnis peternakan kambing Bangun Dioro dirasakannya setelah berjalan waktu keuntungan mencapai miliaran rupiah pertahun. Bebas finansial hanya dalam waktu singkat. Ia pun melakukan usaha ternak domba garut dan texel disamping bisnis ternak kambing Savera, Boer, Etawa sampai Saanen. Ia merasa tak kesulitan berarti dalam menjual kambing. Selalu ada pembeli. Apalagi ketika menjelang idul adha, usaha ternak kambing laris manis. Keuntungan bisa mencapai miliaran rupiah pada momen tersebut. Detailnya tahun 2013, ia mendapatkan untung bersih Rp 6 miliar dari penjualan ratusan domba, 300 ekor sapi dan ekor kambing. Namun usaha ternak kambing milik Bangun Dioro tidak berjalan lurus dan lancar seluruhnya. Pernah ia mengalami kerugian sampai Rp 2 miliar. Disebabkan orderan kambing dalam jumlah banyak tak diambil pemesannya hingga hari raya idul adha. Oleh sebab itu ia mengalami kerugian besar. Dan kini ia lebih selektif dalam memilih jenis pembeli dalam jumlah orderan yang banyak. Takut rugi dua kali. Keberhasilan ternak kambing tak pernah diimpikan Bangun Dioro. Baginya ini bagai sebuah mimpi. Ia tak pernah merencanakan untuk menjadi peternak kambing yang sukses hingga miliarder. Baginya hidup seperti air mengalir saja. Pria yang berasal dari keluarga kaya raya ini sejak muda tak mau hidup enak di kampung dengan kemewahannya. Ia ingin sukses dan kaya berkat hasil tangan keringat sendiri. Apakah tangan diatas lebih baik ketimbang tangan di bawah? Walaupun ia kini telah sukses jadi miliarder berkat ternak kambing dan domba, Bangun Dioro tetap rajin menuntut ilmu. Ia banyak belajar seputar ternak kambing, domba dan sapi kepada pakar peternakan hingga sekarang. Yang sangat disayangkan oleh Bangun Dioro adalah anak muda sekarang pada tidak mau membuka usaha ternak kambing dan domba. Mereka lebih memilih bekerja jadi karyawan di kota. Padahal penghasilan terbatas dan takkan membuat kaya hanya cukup saja bahkan minus. Oleh sebab itu, Bangun Dioro mengajak anak muda untuk mulai usaha ternak kambing yang sangat menjanjikan. Harga kambing tak pernah turun bahkan terus naik dan termakan arus inflasi. Usaha ternak kambing tak pernah rugi. Bayangkan harga kambing tahun 1995 sebesar Rp 150 ribu perekor. Tahun 2017 mencapai harga Rp 2 juta perekor kambing. Sangat menggiurkan. Menurut pengalaman Bangun Dioro keuntungan bersih dari beternak satu ekor kambing perbulan minimal Rp 100 ribu. Jika sobat memiliki kambing 10 ekor maka untung sekitar Rp 1 juta lebih per bulan. Bagaimana jika jumlah kambing lebih banyak lagi maka keuntungan lebih besar dari itu. . 373 235 478 272 107 283 293 247

investasi kambing bagi hasil